Golden Gate ala Indonesia, seperti inikah? Di mana letak 'miss'nya, perhitungan rumus2 buat desainnya ataukah...'yang lain'? Urusan desain atau perancangannya apa iya tidak memperkirakan volume kendaraan dan frekuensi pemakaian ataupun faktor-faktor lain yang bakal berpengaruh pada umur jembatan? Masa sih? Nah, kalo 'urusan yang lain' ...hmm...entahlah. Saya hanya ingin mengatakan bahwa jika ada 'oknum' yang bermain dalam pembangunan jembatan ini, selamat! Sejauh ini anda membunuh 5 orang, kalo masih punya ati...buruan tobat deh.
Selang beberapa waktu dari berita diterbitakan, saya sempat membaca newsticker di salah satu tv swasta yang mengatakan adanya perintah pendataan jembatan2 tua di Indonesia. Wow! khas alias tipikal Indonesia sekali ya... ketika ada jembatan yang 'besar', 'terkenal', 'runtuh', dan 'masuk media' barulah pemerintah kalang kabut lantas meminta pendataan semua jembatan tua yang potensi rubuh. Kemane aje selama ini?
Sangat disayangkan sekali karena ternyata sejarah tak membuat kita belajar. Orang kita sepertinya lebih suka melakukan perbaikan daripada pencegahan. Fungsi perawatan jembatan ataupun pengawasan (mengingat orang kita suka banget nyolong besi, entah rel kereta, entah sekrup jembatan) buat jembatan2 itu ada ga sih sebenernya? Jika ada, mungkin perlu evaluasi dan komitmen dari semua pihak agar ke depannya tidak lagi terjadi, jangan bilang yang di bawah udah melakukan evaluasi dan melaporkan sejumlah kerawanan, eh ga ditanggepin dari atas karena ga ada duit..ato kalo ada duit dipangkas2 duluan, sampe akhirnya di bawah, perawatan tidak dilakuakan sebagaimana prosedur yang benar. Haduh...
Bagaimanapun, jembatan bukan hanya penghubung untuk faktor ekonomi saja, ada sanak keluarga dan sahabat yang dijembatani oleh 'Golden Gate' ini.
Jika nyawa begitu tidak berharga lagi di negara ini...yah lanjutin aja yang kaya kemarin.
jembatan muda yang tiba2 rubuh itu hal langka di dunia lho hehe
BalasHapusahahahah, moso yo perlu dilestarikan? :D
BalasHapus