Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 November 2011

Transgender

Kemarin saya sempet liat status temen di FB yang menuliskan tentang Rhenaldy (bukan Tukul -__-"). Dia artis cilik yang dulu jadi presenter di SCTV. Awalnya saya lupa siapa ini Rhenaldy..dan malam ini dari salah satu web berita akhirnya saya ingat yang namanya mbak Dena Rachman (-nama Rhenaldy pasca transgender). Di sana diceritakan perjuangan dia mulai dari merasa berbeda dari yang lain, sampai penolakan dan rasa marah pada diri sendiri dan gejala2 psikologis yang umum dirasakan pelaku transgender. Lalu saya liat komentar beberapa orang yang me-retweet link ini. Salah satunya "inspiratif".
Saya agak terkesima...ada dua sisi 'inspiratif' di sini, apakah itu...perjuangannya mendapat pengakuan? ataukan pilihan transgendenya?
Saya juga sempat kaget dengan kata2 Dena Rachman ini:  "Waktu aku kuliah di UI, I was getting along with the rest of students with no problem. Everyone respects me and my decision. They are intellectual anyway, they can see quality in people. It was a beautiful life when I tried to be true to myself and the world"

Kata2 dia yang saya garis bawahi...kalo menjadi pintar/intelek itu adalah menerima keputusan transgender, maka saya lebih memilih jadi orang bodoh saja. Terus terang, saya bukan manusia modern yang dapat menerima konsep maho, lesbian, atau transgender. Boleh dibilang saya memang kolot. Dan saya bersyukur masih ada jg ternyata manusia yang sepertinya sepaham dengan saya...berikut salah satu komentar pembaca di web tersebut

maaf sblmnya, g bkan trmsk dlm org yg suka mnghkimi or rasis, sbg mnusia biasa g cm skedar ksh komen biasa aja, blh kan??. Mmg hak ssorang adlh pilihan\'a sndiri utk nentuin n ngejalanin cita2\'a/hal yg diinginkannya dlm hdup ini, dan orng2pun akan beranggapan y ga pa2 kan dah jd pilihan\'a dia tapiiiiiiii..qt jg sbg mnusia tdk bs tdk tahu mana yg bnr n mana yg slh pd umum\'a, jd cb diingat siapa yg melahirkan qt dan terlebih lg ingat siapa yg Menciptakan qt,tidak akan salah Tuhan menciptakan seorang perempuan utk melahirkan seorang anak. Sekiranya ini bisa diingat karena apapun yg ada didunia ini akan kembali ke sang Pencipta...thx..maaf y kl komen\'a krg baik.....


Yep, saya sangat setuju bahwa semuanya telah diciptakan Tuhan dengan tugasnya masing-masing dengan perencaanNya yang sempurna. Pastilah ada maksud kenapa saya terlahir sebagai perempuan, alih2 laki-laki.



Jatuh Cinta BerJuta Rasanya???

Please...dont judge the writer's situation or condition by its posting-an title *fiuhh
Ga tau kenapa malem ini rasanya cuma pengen nulis itu aja (mungkin gara2 abis liat postingan @poconggg kali ya). Well, galau menular! Galau? brapa kali saya tulis blog pake istilah galau ya? *baru kali ini kayanya*
Sepertinya ini terlalu awal buat bergalau ria,specially jomblowan/wati di luar sanah- it's malem jumat!come on =.='
Bukan maksud saya melakukan suatu usaha penggalauan massal lho, ini cuma cuap-cuap malem jumat daripada mrinding liatin sawah depan rumah...mending ngomongin...jatuh cinta. Siapa di sini yang belum pernah jatuh cinta...cung! Okey, buat yg ngacung bisa jadi umur kamu di bawah 18 taon, it's too young for u to call 'crush' as 'love' nak (sok bgt ky yang nulis pernah aja +.+). Jatuh cinta...saya pikir ini kata yang lumayan berat (timbang dulu deh). Jatuh cinta bener2 beda dari 'suka' ato 'kagum' ya walo bisa jadi diawali dari keduanya. Sebenernya kaya gimana si jatuh cinta itu? Well, ga ada rumus pasti y=ax+b...oh...tidakk...blum ada yang bisa buat rumus pastinya. Einstein pun blum!

Orang bilang jatuh cinta itu berjuta rasanya...nano-nano...iyakah? Yang saya tau..dari observasi lingkungan skitar dan hasil curhatan beberapa pasien (note:bukan pengalaman!skali lagi..bukan!)..rata2 mreka: 
suka senyum2 sendiri, liat hp senyum (liatin sms 'mama minta pulsa' kali ya), makan senyum (pdhl lauk tahu tempe doang), tidur senyum (smp ngimpi kali yak), udah gitu...mendadak puitis bin bijak, bikin status2/ngetwit menderai2 mendayu2 (yah walo hasil copast-an). 
Itu baru klakuan dia sendiri...nah pas ktemu orang dijatuh cintai, salah tingkah, kalo pinjem istilah dari pilm Princess Diary...'seperti ada kupu2 di perut', tapi kadang orang jatuh cinta jg moodnya bisa ancur2an tanpa sebab yg jelas, yg ngrasa ga diperhatiinlah, ya cemburu gr2 si dia deket sm org lah, yg ngrasa ga ada harapan deket sm dialah, pokoknya alasan2 ga logis yang ga perlu serba bersliweran di kepala. 
Itu baru contoh kecil...masih ada nano-nano dahsyat yang laen yang bisa jadi tiap pasien beda ngrasainnya (mo curhat?silaken, via inbox-dijamin krahasiannya- haha:)

Jujur, saya dulu orang paling skeptis sekecamatan sama urusan beginian. Masa iya sih, orang jatuh cinta sampe se- ga logis gitu sampe2 saya suka mencibir, cewe2 yang saya anggep lebay, cengeng, gara2 urusan begitu. Eh, ternyata....repot juga urusan sama ati :p

#ada yang punya rasa jatuh cinta yang laen? stroberi, mangga, apel, anggur....boleh lho di bagi :D

Kamis, 03 November 2011

Komunikasi & Ilusi

'The single biggest problem in communication is the illusion that has it takes place' -George Bernard Shaw
Kenapa saya kutip quote ini? Inspired by pengalaman kecil yang menggelitik saya *saking gelinya jadi nulis ini deh :p


Yang saya garis bawahi dari quote bang George ini adalah kata 'illusion'. Yep, ilusi yang menurut kamus online (haha) adalah The condition of being deceived by a false perception or belief alias kondisi terperdaya oleh persepsi yang salah.

Yep, dari perenungan saya di malam-malam sunyi *erghh* yang akhirnya melahirkan konklusi bahwa most of us, salah paham dan end up in such situation yang ga mengenakan satu sama lain karena salah persepsi ini. Contoh simple,di mall, A ngliatin si B karena si A mrasa familiar dengan wajah B (kaya temen SD-nya gitu), tp B ngrasa ni orang ngapain si liat2 gw?! Ada yang salah sama gw ya *cari kaca*

Komunikasi non verbal keduanya mnimbulkan ksalahan persepsi di diri si B terhadap diri B sendiri plus ke A juga.


Ada satu tips yang dikasi sama bang Anthony Robbins, dia bilang gini:
'To effectively communicate, we must realize that we are all different in the way we perceive the world and use this understanding as a guide to our communication with others'

Intinya (menurut saya ya) adalah berpikir positif pada orang sekitar, toleransi dan saling pengertian, karena pada dasarnya tiap individu seperti yang dikatakan bang Anthony adalah unik dan beda dalam menyikapi dunia dan kegalauannya *eh.
Karena tidak setiap orang bisa tenang dan logis dalam menghadapi masalah sebagaimana Anda, vice versa, tidak semua orang langsung grambyangan dan heboh kalo dapat masalah seperti Anda.

Bisa jadi si X hanya ingin dihargai, tapi si Y menilainya sebagai gila hormat.
Bisa jadi si X tidak ingin merepotkan, tapi si Y menilainya semua pekerjaan diembat sendiri.
Bisa jadi si X hanya ingin pendapatnya didengar, tapi si Y menilainya ingin sok eksis.


X dan Y sama-sama tidak pernah duduk dalam satu persamaan untuk menghasilkan ekivalensi sama dengan X+Y. Bagaimana mungkin akan ada formula untuk persoalan2 lain yang muncul ke belakang nantinya? :)



Senin, 31 Oktober 2011

Jangan merasa memiliki Jika tidak pernah mengayomi

Jangan merasa memiliki Jika tidak pernah mengayomi

Tolong jangan bilang Anda sudah mengambil kesimpulan dari satu baris kalimat di atas. Baiklah, sepertinya memang sudah disimpulkan kalo saya bakal menuliskan kegalauan. Ya, walo ga mleset-mleset amat sih. Tapi galau saya kali ini agak beda, bisa dibilang topik kegalauannya lumayan berat *halah.

Galau saya diawali dari pemberitaan media massa akhir-akhir ini. Ya, walo kita tidak bisa serta merta menelan mentah-mentah berita yang mereka lontarkan, karena (menurut saya lho ya), media sekarang sering sekali mencampur aduk opini mereka dengan konten berita yang seharusnya disampaikan dengan netral. Biarkan pembaca yang memamah, mencerna dan mengeluarkan opini mereka –duh ko jadi pelajaran biologi gini haha.

Terus berita apa sih yang membuat saya galau? Tentunya bukan Anang-Ashanty apalagi Syahrini dengan bulu mata anti-badainya itu. Papua! Ya, beberapa hari ini ramai diperbincangkan soal kerusuhan di sana. Saya tidak akan membicarakan soal penembakan, ato menebak-nebak kira siapa penembak misterius itu apalagi buat sayembara “most wanted ever”. Toh, kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sana, skenario macam apa yang ada ‘beneath the surface”. Otak saya ga nyampe!

Saya hanya ingin menyampaikan isi hati saya (daripada galau terus hehe), sedih sekali rasanya melihat sodara setanah air kita yang katanya, oleh UUD’45 harusnya juga dimakmurkan, tapi entah kenapa kok saya ga lihat itu di sana ya, di tanah Papua (kesimpulan dari nonton tipi aja lho ya, saya blum pernah ke sana jg sih). Kontras sekali dengan apa yang mereka punya! Dengan sumber daya alam yang sebegitu kayanya, (kalo saya boleh agak berangan) seharusnya mereka bisa lebih kaya dari kita-kita di sini lho, atau minimal samalah. Keberadaan Freeport yang ada di sana saya ko lebih membayangkannya mirip kaya perusahaan penambang di novel Laskar Pelangi ya, ato mirip kaya Istana Terlarang kaya di Cina jaman dulu gitu ya? Kalo melihat gambar lokasi penambangan di Freeport, dari dulunya gunung, dan sekarang lebih mirip kaya danau semestinya kalo berbanding lurus dengan kemanfaatan untuk sekitarnya, pastilah pendidikan dan fasilitas publik, kebutuhan dasar lainnya terpenuhi.

Saya tidak akan mengomentari tentang pemerintahan kita seharusnya bagaimana, karna sepertinya sudah sangat banyak acara TV koar-koar, dialog, debat, komedi satire membicarakan kekurangmampuan pemerintahan mengurus rumah tangga negara kita. Tidak. Itu hanya akan menambah 1 suara yang entah bakal di dengar ato tidak.

Sekali lagi, saya hanya ingin menghilangkan kegalauan saya dengan mengeluarkan unek-unek di hati saya.